REMBANG - Hari-hari terakhir menjelang penutupan program TMMD ke-121 TA 2024 Kodim 0720/Rembang, para anggota Satgas TMMD semakin intens melakukan komunikasi sosial (komsos) dengan warga.
Seperti Praka Ilham, di sela kegiatan pelaksanaan TMMD di Desa Labuhan Kidul, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Rabu (21/8/2024) siang, dirinya menyempatkan diri menemui sejumlah warga yang sedang istirahat di lahan perkebunan.
Baca juga:
Canda Tawa Satgas TMMD Reg 121 Bersama Warga
|
Kepada warga, Praka Ilham menjelaskan ingin berbagi pesan dari pemerintah tentang upaya pencegahan bahaya Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan).
Dikatakannya, wilayah Labuhan kidul yang banyak pohon, menjadi area yang potensial untuk terjadinya Karhutla.
"Karhutla bisa terjadi secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan banyak kerugian, " terang Praka ilham.
Untuk kasus secara alami, Karhutla sangat jarang terjadi di Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi.
"Sedangkan oleh perbuatan manusia, ini yang sering terjadi dan sudah berulang kali melanda beberapa wilayah di Tanah Air, " terang praka ilham.
Karhutla yang disebabkan perbuatan manusia, bisa dicegah. Caranya dengan melakukan sosialisasi.
"Seperti sosialisasi saya kepada bapak-bapak sekalian. Mohon untuk tidak menyebabkan terjadinya Karhutla. Yakni tidak membakar hutan untuk membuka lahan atau kebun. Menghindari membuat api unggun di area lahan yang rawan terjadi kebakaran, serta tidak membakar sampah di lahan atau hutan, terlebih pada saat angin kencang.
Dengan tidak melakukan hal-hal di atas, lanjut praka ilhan, maka dampak dan kerugian akibat Karhutla bisa dicegah. Yakni musnahnya flora (tanaman) dan fauna (hewan) yang hidup di hutan, serta tersebarnya asap pekat dan tebal yang mengandung gas karbondioksida ke udara.
"Jadi, bapak-bapak sudah paham akan bahaya Karhutla itu, dan diharapkan bapak-bapak bisa menyebarluaskannya ke warga yang lain, " pungkasnya.